
Shalat dhuha hukumnya adalah sunah muakkad. Oleh karena itu, siapa yang ingin memperoleh pahala dan keutamaannya maka kerjakanlah shalah dhuha, Rasulullah SAW senantiasa mengerjakan shalat Dhuha, seperti tergambar dalam hadist berikut ;
في الإنسان ستون وثلاث مائة مفصل عليه أن يتصدق عن كل مفصل منه بصدقة قالوا ومن يطيق ذلك يا رسول الله قال النخاعة تراها في المسجد فتدفنها أو الشيء تنحيه عن الطريق فإن لم تجد فركعتا الضحى
“Dalam tubuh manusia terdapat 360 tulang. Ia diharuskan bersedekah untuk tiap ruas tulang itu.” Para sahabat bertanya: “Siapa yang mampu melakukan itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dahal yang ada di masjid lalu ditutupnya dengan tanah, atau menyingkirkan gangguan dari jalan, atau sekali pun tidak mampu maka shalatlah dua rakaat pada waktu Dhuha.” (H.R. Ibnu Hibban No. 1642, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Ash Shahih At Targhib wat Tarhib No. 2971. Juga diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ahmad).
Menuaikan shalat Dhuha selain sebagai wujud kepatuhan kepada Allah dan Rasul-Nya, juga sebagai perwujudan Syukur dan taqwa kepada Allah karena Allah maha hikmah, Adapun keutamaan shalat Dhuha adalah sebagai berikut ;
1. Shalat Dhuha adalah sedekah
Shalat Dhuha dianggap sebagai sedekah yang menggantikan sedekah untuk setiap persendian tubuh. Hadits menjelaskan bahwa setiap pagi, kita diwajibkan untuk bersedekah untuk setiap persendian, dan shalat Dhuha dapat menggantikan kewajiban tersebut, hal tersebut sesuai dengan sabda Rasullulah SAW yaitu ;
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى (رواه مسلم، رقم 1181) .
Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma’ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha.” (HR. Muslim, no. 1181).
2. Shalat Dhuha sebagai investasi amal Cadangan
Salah satu fungsi ibadah shalat sunah adalah untuk menyempurnakan kekurangan shalat wajib, sebagaimana diketahui shalat adalah amal yang pertama kali diperhitungkan pada hari kiamat, shalat juga merupakan kunci semua amal kebaikan, jika shalatnya baik maka baiklah amal ibadah yang lainnya, begitu juga sebaliknya, jika rusak shalatnya maka akan merugi dan kecewa. Shalat Dhuha merupakan investasi yang dapat menyempurnakan kekurangan shalat fardu sebagaimana hadist Rasullulah SAW berikut ;
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dalam keadaan sudah melakukan shalat Witir.”
Dari Abu Darda radhiallahu anhu, dia berkata, “Kekasihku telah berwasiat kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan selama hidupku; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidak tidur sebelum aku menunaikan (shalat) Witir.” (HR. Muslim, no. 1183)
3. Dicukupi Kebutuhan Hidupnya
Orang yang gemar melaksanakan shalat Dhuha karena Allah akan diberikan kelapangan rezeki oleh Allah, Rasullulah SAW menjelaskan dalam hadist berikut ini
قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ يَا بْنَ اَدَمَ لَا تـُعْجِزُ نيِ مِنْ اَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فيِ اَوَلِ نَهَارِكَ اكْفِكَ اَخِرَهُ ( رواه أحمد)
Artinya: “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.” (HR. Ahmad)
4. Istana di Surga
Allah akan membangun istana di surga bagi orang yang gemar shalat Dhuha. Rasulullah SAW menegaskan dalam hadist berikut ;
مَنْ صَلَّى الضُّحَى اِثْنَتَي عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اَللَّهُ لَهُ قَصْرًا فِي الْجَنَّةِ) رواه الترمذي(
Artinya :“Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga”. (HR. Tarmidzi dan Abu Majah).
Demikian beberapa keutamaan shalat Dhuha yang dijelaskan secara gamblang melalui nash hadist (dalil hadist). Sebuah motivasi bagi kita agar lebih perhatian dengan shalat dhuha serta membiasakan untuk shalat dhuha.
Wallahu alam bishhowab.
Penulis : Nugroho Aji Saputro